KENYAMANAN TEMPAT DUDUK DARI MODEL KURSI DAN SOFA MINIMALIS SEMUA BERAWAL DARI DESAIN
4/29/2015
Duduk nyaman di kursi adalah faktor cukup penting untuk diperhatikan, apapun itu model kursinya dari kursi minimalis, kursi tamu ataupun model sofa minimalis semuanya berawal dari desain yang dibuat. Kursi yang tak nyaman saat diduduki layak disebut sebagai kursi yang gagal, bahkan lebih tragis lagi apabila disebut bukan kursi, lantas jika tak ingin mendapatkan predikat tersebut lantas dimana letak kesalahannya?
Kursi yang tidak nyaman untuk diduduki biasanya tidak mengikuti suatu proses yang benar, hal ini bisa menimpa berbagai macam kursi dari yang model kursinya minimalis, sofa minimalis yang dijadikan kursi tamu sekalipun. Untuk menjadi alat duduk yang nyaman biasanya dimulai dari pematangan ide sketsa, menggambarnya di autocad, membuat maket, mock-up, kemudian dilanjutkan dengan pembuatan prototipe dan contoh produksi. Apabila produk tersebut lolos uji kenyamanan, fungsi dll maka layak sebuah desain untuk diproduksi secara masal.
KENYAMANAN KURSI TERGANTUNG DARI ANTROPOMETRI
Untuk desain alat duduk perlunya antropometri untuk menunjang kenyamanan, kemudahan dan keamanan yang melalui ukuran-ukuran baku yang bisa diikuti. Disadur dari majalah intisari 11-2012 dalam fase kenyamanan sebuah tempat duduk dalam ilmu atropometri dua ukuran persentil ke-5 dan persentil ke-95. Persentil ke-5 adalah menggambarkan ukuran manusia terkecil dan persentil ke-95 menggambarkan ukuran manusia yang terbesar.
Dalam antropometri terdapat dua jenis dimensi struktural dan fungsional. Dimensi tubuh struktural yakni pengukuran tubuh manusia dalam keadaan tidak bergerak sementara dimensi tubuh fungsional pengukuran tubuh manusia dalam keadaan bergerak. Antropometri struktural ini diantaranya mengukur tinggi selangkangan, tinggi siku, tinggi mata, rentang bahu, tinggi pertengahan pundak pada posisi duduk, jarak pantat-ibu jari kaki dan tinggi mata pada posisi duduk.
Antropometri mempermudah para desainer untuk menciptakan desain yang nyaman, adapun pedoman yang telah disepakati yakni meliputi tinggi duduk, lebar duduk, kedalaman tempat duduk, tinggi sandaran punggung, tinggi sandaran lengan, dan jarak antar sandaran lengan ( Human Dimension Interior Space, 1979 )
ERGONOMI DEMI KENYAMANAN
Dalam mendesain sebuah alat duduk salah satu hal yang tidak bisa untuk dilupakan adalah aspek "ergonomi" ( ergo= kerja, nomos= peraturan dan hukum kerja ). Ergonomi mengintegrasikan ilmu biologi tentang manusia dengan ilmu tehnik dan teknologi. Adapun konsep egronomi tercapai ketika suatu desain dapat berfungsi secara efisien di tangan manusia.
Mengenai prinsip-prinsip ergonomi sudah ditetapkan secara internasional, standar ergonomi dalam desain tempat duduk sama mutlaknya dengan standar ergonomi bidang-bidang lain, seperti arsitektur, interior dll. Artinya harus dijadikan dasar dalam perancangan untuk mencapai fungsi yang maksimal, dan kenyamanan adalah salah satunya. Contohnya adalah dalam standar kemiringan kursi menurut ilmu ergonomi adalah 95-107°, maka jika kurang dari ukuran tersebut maka kenyamanan sebuah kursi saat diduduki sangatlah mustahil.
Sebuah dsesain yang ergonomis tercipta dengan memperhatikan antropometri ( antropos = manusia, metri = ukuran ) yakni ilmu yang mempelajari tentang ukuran atau dimensi tubuh mansia. Maka dapat disimpulkan apapun itu desainnya semua berawal dari desain yang tepat dan memenuhi kaidah-kaidah yang tepat pula, maka hasil desain dan model kursi baik dari kursi tamu yang minimalis sampai pada sofa yang minimalis akan tercapai kenyamanannya.
referensi majalah intisari 11-2012
Kursi yang tidak nyaman untuk diduduki biasanya tidak mengikuti suatu proses yang benar, hal ini bisa menimpa berbagai macam kursi dari yang model kursinya minimalis, sofa minimalis yang dijadikan kursi tamu sekalipun. Untuk menjadi alat duduk yang nyaman biasanya dimulai dari pematangan ide sketsa, menggambarnya di autocad, membuat maket, mock-up, kemudian dilanjutkan dengan pembuatan prototipe dan contoh produksi. Apabila produk tersebut lolos uji kenyamanan, fungsi dll maka layak sebuah desain untuk diproduksi secara masal.
KENYAMANAN KURSI TERGANTUNG DARI ANTROPOMETRI
Untuk desain alat duduk perlunya antropometri untuk menunjang kenyamanan, kemudahan dan keamanan yang melalui ukuran-ukuran baku yang bisa diikuti. Disadur dari majalah intisari 11-2012 dalam fase kenyamanan sebuah tempat duduk dalam ilmu atropometri dua ukuran persentil ke-5 dan persentil ke-95. Persentil ke-5 adalah menggambarkan ukuran manusia terkecil dan persentil ke-95 menggambarkan ukuran manusia yang terbesar.
Dalam antropometri terdapat dua jenis dimensi struktural dan fungsional. Dimensi tubuh struktural yakni pengukuran tubuh manusia dalam keadaan tidak bergerak sementara dimensi tubuh fungsional pengukuran tubuh manusia dalam keadaan bergerak. Antropometri struktural ini diantaranya mengukur tinggi selangkangan, tinggi siku, tinggi mata, rentang bahu, tinggi pertengahan pundak pada posisi duduk, jarak pantat-ibu jari kaki dan tinggi mata pada posisi duduk.
Antropometri mempermudah para desainer untuk menciptakan desain yang nyaman, adapun pedoman yang telah disepakati yakni meliputi tinggi duduk, lebar duduk, kedalaman tempat duduk, tinggi sandaran punggung, tinggi sandaran lengan, dan jarak antar sandaran lengan ( Human Dimension Interior Space, 1979 )
ERGONOMI DEMI KENYAMANAN
Dalam mendesain sebuah alat duduk salah satu hal yang tidak bisa untuk dilupakan adalah aspek "ergonomi" ( ergo= kerja, nomos= peraturan dan hukum kerja ). Ergonomi mengintegrasikan ilmu biologi tentang manusia dengan ilmu tehnik dan teknologi. Adapun konsep egronomi tercapai ketika suatu desain dapat berfungsi secara efisien di tangan manusia.
Mengenai prinsip-prinsip ergonomi sudah ditetapkan secara internasional, standar ergonomi dalam desain tempat duduk sama mutlaknya dengan standar ergonomi bidang-bidang lain, seperti arsitektur, interior dll. Artinya harus dijadikan dasar dalam perancangan untuk mencapai fungsi yang maksimal, dan kenyamanan adalah salah satunya. Contohnya adalah dalam standar kemiringan kursi menurut ilmu ergonomi adalah 95-107°, maka jika kurang dari ukuran tersebut maka kenyamanan sebuah kursi saat diduduki sangatlah mustahil.
Sebuah dsesain yang ergonomis tercipta dengan memperhatikan antropometri ( antropos = manusia, metri = ukuran ) yakni ilmu yang mempelajari tentang ukuran atau dimensi tubuh mansia. Maka dapat disimpulkan apapun itu desainnya semua berawal dari desain yang tepat dan memenuhi kaidah-kaidah yang tepat pula, maka hasil desain dan model kursi baik dari kursi tamu yang minimalis sampai pada sofa yang minimalis akan tercapai kenyamanannya.
referensi majalah intisari 11-2012