5 ORANG PENEBAR INSPIRASI BANGSA YANG MENGHARUMKAN NAMA INDONESIA
10/29/2015
Dalam rangka memperingati hari sumpah pemuda 28 Oktober 2015 yang ke 87 tahun salah satu televisi swasta mengundang entrepreneur muda yang sukses dibidangnya masing-masing memberikan solusi yang revolusioner mengharumkan nama bangsa Indonesia dimata dunia. Tetapi tahukah kita siapa-siapa saja orang-orang sukses tersebut yang mempu memberikan inspirasi bagi pemuda-pemudi dalam mengharumkan nama bangsa Indonesia. Kelima orang tersebut hanya beberapa sebagian kecil dari barisan pemuda-pemudi yang namanya melejit membawa nama Indonesia, masih banyak lagi tokoh-tokoh penebar inspirasi lainnya yang tersebar diseluruh penjuru dunia.
Adapun 5 orang penebar inspirasi bangsa yang namanya mengharumkan Indonesia antara lain :
1. Nadim Makarim CEO GOJEK
Sosok Nadim makarim merupakan pendiri sekaligus Chief Executive Officer (CEO) dari Go-Jek yang familiar keberadaannya saat ini, sebagai revolusioner bidang jasa angkutan yang murah serta memberikan solusi ditengah hiruk pikuk kemacetan yang menjadi kendala dikota-kota besar di Indonesia. Ide dalam mendirikan Go-Jek bermula dari obrolan ringan dengan pengemudi ojek yang waktunya tak produktif dikarenakan habis dalam menunggu penumpang. Sehingga kemudian tercetuslah ide untuk membantu para pengemudi ojek sekaligus memberikan misi sosial membantu pengojek menjadi lebih produktif, terlebih saat ini serbuan teknologi gadget kian membumi.
Keberadaan Aplikasi Go-jek memberikan solusi bagi para calon penumpang ketika membutuhkan angkutan yang terpercaya serta akses kemudahan pada saat dibutuhkan yakni melalui smartphone yang mereka miliki, selain itu juga seiring perkemangan jaman era teknologi para pengemudi ojekpun merasa terbantu tanpa harus repot lagi mencari penumpang.
Nadim menempuh pendidikan SD-SMP jakarta, selanjutnya melanjutkan pendidikan SMA singapura, berkuliah di Amerika jurusan International Relation Brown University, AS, dan satu tahun kuliah di Foregin exchange London school of Economics, serta menempuh pendidikan S2 nya di Harvard Business School mendapatkan gelar MBA ( Master of Business Administration ). Sempat bekerja di Management Consultant di McKinsey & Company, yaitu salah satu perusahaan konsultan kenamaan di Jakarta.
Sebetulnya sistem gojek sudah diperkenalkan sejak tahun 2011 tetapi saat itu masih belum menggunakan aplikasi seperti saat ini, yakni hanya bisa menggunakan jasa gojek tersebut dapat menghubunginya melalui telepon dan media sosial, namu semua berubah saat Nadim mendapatkan investor. Dengan maraknya smartphone maka diapun meluncurkan aplikasi Go-Jek pada januari 2015 bagi pengguna android ataupun iPhone bisa mengunduhnya melalui google playstore ataupun iphone store.
Saat ini pengemudi Go-jek tersebar diwilayah Jabodetabek, Bali, Bandung dan Surabaya yang pada awalnya hanya 300 mitra tetapi sekarang perkiraan sudah mencapai 10.000 pengemudi, keberhasilannya memberikan trobosan baru dalam dunia transportasi patut diapresiasi walaupun dengan gelar dan kemampuannya dia bisa mendapatkan segala impiannya diluar negeri tetapi Nadim tetap lebih memilih untuk memajukan negeri Indonesia.
2. Dian Pelangi Desainer Busana Muslim.
Semua bermula dari bisnis butik yang telah didirikan oleh kedua orang tua dian yakni pada tahun 1991, sejak kecil orang tuanya sudah menanamkan disiplin, wanita kelahiran Palembang 1991 sudah dilatih untuk mendesain bajunya sendiri sejak kecil. Pada mulanya dia merasa terpaksa melakukannya tetapi akhirnya dianpun menikmati aktivitas desainnya. Tetapi saat ini Dian Pelangi, adalah desainer utama Dian Pelangi Company, salah satu perusahaan busana muslim. Menamatkan pendidikan Ecole Superieur des Arts et Techniques de la Mode (ESMOD) pada 2008.
Selain mendesain dian juga pada awal mula menjalankan bisnis butik orang tuanya diapun memasarkan sendiri produk-produknya pemasaran dengan memanfaatkan media sosial seperti Facebook, Twitter, dan Instagram, mengikuti fashion show pertama kalinya pada Mei 2009 di Melbourne, Australia. Pada tahun 2010, popularitas Dian kian melejit bahkan menjadi salah satu tokoh paling berpengaruh didunia mode Indonesia. Dian menjadi anggota termuda Asosiasi Perancang Pengusaha Muda Indonesia (APPMI). akhir 2011, Dian Pelangi mendapatkan undangan untuk mengikuti The International Fair of Muslim World di Le Bourget di Paris.
Rancangan Dian termasuk dalam kategori modern, namun tetap membawa citarasa dan nilai rasa khas tradisional, diantara produk yang ditawarkannya dibagi dalam tiga kelompok yakni ; Mass Production, produk dengan bandrol yang tidak terlalu menguras kantong dengan kisaran harga Rp 100 ribu hingga Rp 800 ribu, Special Collection, Produk dengan harga kelas menengah dengan kisaran harga Rp 1 juta sampai Rp 3,5 juta, dan yang terahir adalah Private Collection produk premium dengan kisaran harga Rp 2 juta- Rp 5 juta-an.
Dian pelangi menjadi trend fashion dalam dunia busana muslim saat ini telah memiliki 16 cabang yang tersebar di Indonesia termasuk 1 cabangnya berada di Malaysia.
3. Gamal Albinsaid CEO Klinik Sampah
Gamal Albisaid adalah seorang dokter muda asal malang yang telah berhasil dalam memberikan solusi kesehatan bagi warga miskin yang tak mampu untuk berobat karena keterbatasan biaya. Hingga pada akhirnya dia menemukan formula jitu untuk mengatasi keadaan tersebut,
serta solusi berobat bagi yang tidak memiliki uang dapat mengganti dengan mengumpulkan sampah senilai 10.000 untuk berobat hingga kemudian dokter muda tersebut menuai sukses besar dalam bisnisnya serta menjalankan kegiatannya berbasis sociopreneur. Sampah-sampah yang dikumpulkan warga diolah menjadi uang sebagai `Dana Sehat` dengan menggunakan Metode Takakura dan daur ulang. Dana Sehat itupun dipergunakan untuk pelayanan kesehatan secara holistik, yaitu promotif (meningkatkan kesehatan), preventif (mencegah sakit), kuratif (mengobati sakit), dan rehabilitatif (rehabilitasi yang sembuh).
Pada tangga 31 Januari 2014, Gamal mendapat anugrah penghargaan HRH The Prince of Wales Young Sustainability Entrepreneurship First Winner 2014. yang diselenggarakan oleh Unilever dan Cambridge University yaitu sebagai penghormatan Pangeran Charles kepada entrepreneur muda yang peduli sumberdaya yang berkelanjutan.
Namun tahukah bahwa ide solusi berobat membayarnya dengan sampah, salah satu media massa yang mengabarkan bahwa terdapat seorang anak bernama Khaerunissa yang usianya masih tiga tahun harus menghembuskan nafas terakhir. Tragisnya, anak tersebut meninggal diatas gerobak ayahnya yang berprofesi sebagai seorang pemulung, dengan penghasilan sehari-harinya hanya Rp 10 ribu. Sejak saat itulah, gamal akhirnya memutuskan untuk berbuat sesuatu yang bermanfaat kepada masyarakat dalam hal berobat.
Dalam menjalankan program asurasi tersebut mendapat halangan dan hambatan sebelum menuju kesuksesan bukanlah hal yang aneh namun gamal menyikapinya dengan bijak yakni menjadikan hambatan tersebut menjadi sebuah pelecut semangat serta menjadi tantangan untuk dapat menyelesaikannya. Gamalpun berucap setiap orang yang harus berjuang semaksimal mungkin. Apabila menghadapi suatu hal yang menghambat maka berkonsultasilah dengan Tuhan maka Anda akan mendapat jawaban atas setiap kesulitan yang Anda hadapi. Sunggu luar biasa.
4. Angkie Yudistia sebagai CEO Thisable Enterprise
Angkie Yudistia lahir di Medan, 5 Juni 1987 sudah penyandang tuna rungu semenjak 10 tahun, namun hebatnya bisa menyelsaikan sekolah hingga SMU walaupun tidak mudah dalam menjalani hari-harinya dalam mengatasi kekurangannya tersebut. Menempuh studi di London School of Public Relations(LSPR) dengan jurusan periklanan di Jakarta, lulus dengan indeks prestasi kumulatif 3,5 dan menyelsaikan pendidikan Masternya dikampus yang sama. Pernah mejadi Finalis None Jakarta 2008.
Aktif dalam kegiatan sosial di Yayasan Tunarungu Sehijara pada tahun 2009, dalam usia 25 Tahun Angkie menjadi founder dan CEO (chief executive officer) Thisable Enterprise. Perusahaan yang didirikan bersama dengan rekan-rekannya itu berfokus pada misi sosial, khususnya membantu orang yang memiliki keterbatasan fisik atau difabel (Different Ability People).
Di balik keterbatasan itu pasti ada suatu kelebihan, dengan adanya keterbatasan bukan berarti harus terbatas melakukan apapun. Angkie ingin menunjukkan bahwa semua batas harus ditembus, sebab setiap permasalahan pasti ada jalan keluarnya,” hingga kemudia dia meluncurkan buku dengan judul 'Invaluable Experience to Pursue Dream' (Perempuan Tuna Rungu Menembus Batas) pada akhir 2011.
5. Ainun Najib Penggagas Codefornation
Pada pemilu 2014 Ainun Najib menggagas website kawalpemilu.org untuk membantu proses penghitungan cepat yang akurat, praktisi teknologi asal gresik jawa timur bekerja di singapura ilmuwan data scientist traveloka. Dari kecil sudah nampak kecerdasannya bahkan ketika SMU sudah tergabung dalam tim Indonesia pada Olimpiade Matematika Asia Pasifik 2003 dan meraih honorable mention
menempuh pendidikan sarjana di Universitas Teknologi Nanyang (NTU), Singapura dengan mengambil jurusan Computer Engineering. Ketika masih di NTU, dia mewakili NTU dalam perlombaan pemrograman ACM ICPC tahun 2006-2007 bersama dua mahasiswa Indonesia lainnya. Timnya pun berhasil menjuarai ACM ICPC level regional Asia di Teheran, Iran (2006) dan selanjutnya bertanding pada level dunia di Tokyo, Jepang (2007). Setelah menamatkan pendidikannya, Ainun bergabung dengan IBM Singapura menjadi software engineer, hingga menjabat konsultan senior. Pada tahun 2015, ia bergabung dengan perusahaan internet Indonesia Traveloka sebagai seorang ilmuwan data.
Pada Maret 2015, Ainun dan rekannya Pahlevi Fikri Auliya meluncurkan situs kawalapbd.org, di tengah-tengah terjadinya polemik sengketa APBD DKI Jakarta 2015 antara pihak pemerintah provinsi dan DPRD Jakarta. Semua langkah-langkah yang diambilnya dilakukan dengan tujuan memberikan solusi dan kemudahan serta memberikan sumbangsih nyata bagi negera dimana negara membutuhkan kemampuannya untuk andil didalamnya. Sungguh kerja nyata bukan hanya sibuk berkoar tanpa solusi.
Dari sedikit ulasan diatas semoga dapat memberikan motifasi tersendiri bagi para pemuda dan pemudi untuk terus memberikan manfaat bagi sesama. Rincian singkat yang jauh dari sempurna perihal sosok penebar inspirasi yang mengaharumkan nama Indonesia, disadur dari berbagai sumber.
"baca Juga 5 orang terkaya yang sukses walau tak lulus kuliah"
Adapun 5 orang penebar inspirasi bangsa yang namanya mengharumkan Indonesia antara lain :
1. Nadim Makarim CEO GOJEK
Sosok Nadim makarim merupakan pendiri sekaligus Chief Executive Officer (CEO) dari Go-Jek yang familiar keberadaannya saat ini, sebagai revolusioner bidang jasa angkutan yang murah serta memberikan solusi ditengah hiruk pikuk kemacetan yang menjadi kendala dikota-kota besar di Indonesia. Ide dalam mendirikan Go-Jek bermula dari obrolan ringan dengan pengemudi ojek yang waktunya tak produktif dikarenakan habis dalam menunggu penumpang. Sehingga kemudian tercetuslah ide untuk membantu para pengemudi ojek sekaligus memberikan misi sosial membantu pengojek menjadi lebih produktif, terlebih saat ini serbuan teknologi gadget kian membumi.
Keberadaan Aplikasi Go-jek memberikan solusi bagi para calon penumpang ketika membutuhkan angkutan yang terpercaya serta akses kemudahan pada saat dibutuhkan yakni melalui smartphone yang mereka miliki, selain itu juga seiring perkemangan jaman era teknologi para pengemudi ojekpun merasa terbantu tanpa harus repot lagi mencari penumpang.
Nadim menempuh pendidikan SD-SMP jakarta, selanjutnya melanjutkan pendidikan SMA singapura, berkuliah di Amerika jurusan International Relation Brown University, AS, dan satu tahun kuliah di Foregin exchange London school of Economics, serta menempuh pendidikan S2 nya di Harvard Business School mendapatkan gelar MBA ( Master of Business Administration ). Sempat bekerja di Management Consultant di McKinsey & Company, yaitu salah satu perusahaan konsultan kenamaan di Jakarta.
Sebetulnya sistem gojek sudah diperkenalkan sejak tahun 2011 tetapi saat itu masih belum menggunakan aplikasi seperti saat ini, yakni hanya bisa menggunakan jasa gojek tersebut dapat menghubunginya melalui telepon dan media sosial, namu semua berubah saat Nadim mendapatkan investor. Dengan maraknya smartphone maka diapun meluncurkan aplikasi Go-Jek pada januari 2015 bagi pengguna android ataupun iPhone bisa mengunduhnya melalui google playstore ataupun iphone store.
Saat ini pengemudi Go-jek tersebar diwilayah Jabodetabek, Bali, Bandung dan Surabaya yang pada awalnya hanya 300 mitra tetapi sekarang perkiraan sudah mencapai 10.000 pengemudi, keberhasilannya memberikan trobosan baru dalam dunia transportasi patut diapresiasi walaupun dengan gelar dan kemampuannya dia bisa mendapatkan segala impiannya diluar negeri tetapi Nadim tetap lebih memilih untuk memajukan negeri Indonesia.
2. Dian Pelangi Desainer Busana Muslim.
Semua bermula dari bisnis butik yang telah didirikan oleh kedua orang tua dian yakni pada tahun 1991, sejak kecil orang tuanya sudah menanamkan disiplin, wanita kelahiran Palembang 1991 sudah dilatih untuk mendesain bajunya sendiri sejak kecil. Pada mulanya dia merasa terpaksa melakukannya tetapi akhirnya dianpun menikmati aktivitas desainnya. Tetapi saat ini Dian Pelangi, adalah desainer utama Dian Pelangi Company, salah satu perusahaan busana muslim. Menamatkan pendidikan Ecole Superieur des Arts et Techniques de la Mode (ESMOD) pada 2008.
Selain mendesain dian juga pada awal mula menjalankan bisnis butik orang tuanya diapun memasarkan sendiri produk-produknya pemasaran dengan memanfaatkan media sosial seperti Facebook, Twitter, dan Instagram, mengikuti fashion show pertama kalinya pada Mei 2009 di Melbourne, Australia. Pada tahun 2010, popularitas Dian kian melejit bahkan menjadi salah satu tokoh paling berpengaruh didunia mode Indonesia. Dian menjadi anggota termuda Asosiasi Perancang Pengusaha Muda Indonesia (APPMI). akhir 2011, Dian Pelangi mendapatkan undangan untuk mengikuti The International Fair of Muslim World di Le Bourget di Paris.
Rancangan Dian termasuk dalam kategori modern, namun tetap membawa citarasa dan nilai rasa khas tradisional, diantara produk yang ditawarkannya dibagi dalam tiga kelompok yakni ; Mass Production, produk dengan bandrol yang tidak terlalu menguras kantong dengan kisaran harga Rp 100 ribu hingga Rp 800 ribu, Special Collection, Produk dengan harga kelas menengah dengan kisaran harga Rp 1 juta sampai Rp 3,5 juta, dan yang terahir adalah Private Collection produk premium dengan kisaran harga Rp 2 juta- Rp 5 juta-an.
Dian pelangi menjadi trend fashion dalam dunia busana muslim saat ini telah memiliki 16 cabang yang tersebar di Indonesia termasuk 1 cabangnya berada di Malaysia.
3. Gamal Albinsaid CEO Klinik Sampah
Gamal Albisaid adalah seorang dokter muda asal malang yang telah berhasil dalam memberikan solusi kesehatan bagi warga miskin yang tak mampu untuk berobat karena keterbatasan biaya. Hingga pada akhirnya dia menemukan formula jitu untuk mengatasi keadaan tersebut,
serta solusi berobat bagi yang tidak memiliki uang dapat mengganti dengan mengumpulkan sampah senilai 10.000 untuk berobat hingga kemudian dokter muda tersebut menuai sukses besar dalam bisnisnya serta menjalankan kegiatannya berbasis sociopreneur. Sampah-sampah yang dikumpulkan warga diolah menjadi uang sebagai `Dana Sehat` dengan menggunakan Metode Takakura dan daur ulang. Dana Sehat itupun dipergunakan untuk pelayanan kesehatan secara holistik, yaitu promotif (meningkatkan kesehatan), preventif (mencegah sakit), kuratif (mengobati sakit), dan rehabilitatif (rehabilitasi yang sembuh).
Pada tangga 31 Januari 2014, Gamal mendapat anugrah penghargaan HRH The Prince of Wales Young Sustainability Entrepreneurship First Winner 2014. yang diselenggarakan oleh Unilever dan Cambridge University yaitu sebagai penghormatan Pangeran Charles kepada entrepreneur muda yang peduli sumberdaya yang berkelanjutan.
Namun tahukah bahwa ide solusi berobat membayarnya dengan sampah, salah satu media massa yang mengabarkan bahwa terdapat seorang anak bernama Khaerunissa yang usianya masih tiga tahun harus menghembuskan nafas terakhir. Tragisnya, anak tersebut meninggal diatas gerobak ayahnya yang berprofesi sebagai seorang pemulung, dengan penghasilan sehari-harinya hanya Rp 10 ribu. Sejak saat itulah, gamal akhirnya memutuskan untuk berbuat sesuatu yang bermanfaat kepada masyarakat dalam hal berobat.
Dalam menjalankan program asurasi tersebut mendapat halangan dan hambatan sebelum menuju kesuksesan bukanlah hal yang aneh namun gamal menyikapinya dengan bijak yakni menjadikan hambatan tersebut menjadi sebuah pelecut semangat serta menjadi tantangan untuk dapat menyelesaikannya. Gamalpun berucap setiap orang yang harus berjuang semaksimal mungkin. Apabila menghadapi suatu hal yang menghambat maka berkonsultasilah dengan Tuhan maka Anda akan mendapat jawaban atas setiap kesulitan yang Anda hadapi. Sunggu luar biasa.
4. Angkie Yudistia sebagai CEO Thisable Enterprise
Angkie Yudistia lahir di Medan, 5 Juni 1987 sudah penyandang tuna rungu semenjak 10 tahun, namun hebatnya bisa menyelsaikan sekolah hingga SMU walaupun tidak mudah dalam menjalani hari-harinya dalam mengatasi kekurangannya tersebut. Menempuh studi di London School of Public Relations(LSPR) dengan jurusan periklanan di Jakarta, lulus dengan indeks prestasi kumulatif 3,5 dan menyelsaikan pendidikan Masternya dikampus yang sama. Pernah mejadi Finalis None Jakarta 2008.
Aktif dalam kegiatan sosial di Yayasan Tunarungu Sehijara pada tahun 2009, dalam usia 25 Tahun Angkie menjadi founder dan CEO (chief executive officer) Thisable Enterprise. Perusahaan yang didirikan bersama dengan rekan-rekannya itu berfokus pada misi sosial, khususnya membantu orang yang memiliki keterbatasan fisik atau difabel (Different Ability People).
Di balik keterbatasan itu pasti ada suatu kelebihan, dengan adanya keterbatasan bukan berarti harus terbatas melakukan apapun. Angkie ingin menunjukkan bahwa semua batas harus ditembus, sebab setiap permasalahan pasti ada jalan keluarnya,” hingga kemudia dia meluncurkan buku dengan judul 'Invaluable Experience to Pursue Dream' (Perempuan Tuna Rungu Menembus Batas) pada akhir 2011.
5. Ainun Najib Penggagas Codefornation
Pada pemilu 2014 Ainun Najib menggagas website kawalpemilu.org untuk membantu proses penghitungan cepat yang akurat, praktisi teknologi asal gresik jawa timur bekerja di singapura ilmuwan data scientist traveloka. Dari kecil sudah nampak kecerdasannya bahkan ketika SMU sudah tergabung dalam tim Indonesia pada Olimpiade Matematika Asia Pasifik 2003 dan meraih honorable mention
menempuh pendidikan sarjana di Universitas Teknologi Nanyang (NTU), Singapura dengan mengambil jurusan Computer Engineering. Ketika masih di NTU, dia mewakili NTU dalam perlombaan pemrograman ACM ICPC tahun 2006-2007 bersama dua mahasiswa Indonesia lainnya. Timnya pun berhasil menjuarai ACM ICPC level regional Asia di Teheran, Iran (2006) dan selanjutnya bertanding pada level dunia di Tokyo, Jepang (2007). Setelah menamatkan pendidikannya, Ainun bergabung dengan IBM Singapura menjadi software engineer, hingga menjabat konsultan senior. Pada tahun 2015, ia bergabung dengan perusahaan internet Indonesia Traveloka sebagai seorang ilmuwan data.
Pada Maret 2015, Ainun dan rekannya Pahlevi Fikri Auliya meluncurkan situs kawalapbd.org, di tengah-tengah terjadinya polemik sengketa APBD DKI Jakarta 2015 antara pihak pemerintah provinsi dan DPRD Jakarta. Semua langkah-langkah yang diambilnya dilakukan dengan tujuan memberikan solusi dan kemudahan serta memberikan sumbangsih nyata bagi negera dimana negara membutuhkan kemampuannya untuk andil didalamnya. Sungguh kerja nyata bukan hanya sibuk berkoar tanpa solusi.
Dari sedikit ulasan diatas semoga dapat memberikan motifasi tersendiri bagi para pemuda dan pemudi untuk terus memberikan manfaat bagi sesama. Rincian singkat yang jauh dari sempurna perihal sosok penebar inspirasi yang mengaharumkan nama Indonesia, disadur dari berbagai sumber.