SEJARAH TELEVISI ( TV ) DAN PERKEMBANGANNYA HINGGA KINI

sejarah televisi ( tv ) dan perkembangannya hingga kini
Sejarah TV atau televisi tidak terlepas dari campur tangan para penemu yang memberikan andil besar dalam perkembangannya hingga saat ini. Sudah tidak diragukan lagi akan manfaat dari TV ( televisi ) Informasi melalui adiovisual bisa tersebar dengan cepat tersebar tanpa harus melihat langsung ketempat kejadian informasi tersebut bersumber, baik informasi dari dalam maupun luar negeri. Namun sejarah dari TV (televisi) dan siapa-siapa yang berperan dalam menciptakan serta mengembangkannya hingga saat ini dari era televisi mekanik hingga televisi OLED saat ini, yakni dari perorangan hingga badan usaha yang berhasil mengembangkannya.

Adapun sejarah televisi ( tv ) mekanik bermula dari seorang operator telegram asal Valentia Irlandia yang bernama Joseph May pada tahun 1873 ,  menemukan bahwa cahaya dapat mempengaruhi resistansi elektris selenium. bahkan dapat dipergunakan untuk mengubah cahaya kedalam arus listrik dengan menggunakan fotosel silenium (selenium photocell). Joseph May bersama Willoughby Smith (teknisi dari Telegraph Construction Maintenance Company) melakukan beberapa riset dan percobaan selanjutnya hasilnya dilaporkan pada Journal of The Society of Telegraph Engineers. Hal inilah merupakan embrio dari teknologi perekaman gambar.

Sementara pada tahun 1876 – George Carey mengembangkan penelitian selenium dan berhasil menciptakan selenium camera yang digambarkan dapat membuat seseorang melihat gelombang listrik. Belakangan, Eugen Goldstein menyebut tembakan gelombang sinar dalam tabung hampa itu dinamakan sebagai sinar katoda.

Seiring perkembangannya hingga beberapa kurun waktu lamanya kemudian diciptakan sebuah piringan metal kecil yang bisa berputar dengan lubang-lubang didalamnya oleh seorang mahasiswa bernama Julius Paul Gottlieb Nipkow (1860-1940) atau lebih dikenal Paul Nipkow di Berlin, Jerman pada tahun 1884 dan lebih dikenal sebagai cikal bakal lahirnya televisi. Pada tahun 1920 John Logie Baird (1888-1946) dan Charles Francis Jenkins (1867- 1934) menggunakan piringan karya Paul Nipkow untuk menciptakan suatu sistem dalam penangkapan gambar, transmisi, serta penerimaannya. Mereka berhasil membuat seluruh sistem televisi ini bekerja berdasarkan sistem gerakan mekanik, baik dalam penyiaran maupun penerimaannya. Pada saat itu belum ditemukannya komponen listrik tabung hampa (Cathode Ray Tube).

Pada tahun 1897 – Tabung Sinar Katoda (CRT) pertama diciptakan ilmuwan Jerman, Karl Ferdinand Braun. Ia berhasil membuat CRT dengan layar berpendar bila terkena sinar. Inilah yang menjadi dasar televisi layar tabung yang lebih dikenal dengan CRT (Cathode Ray Tube).

Sampai akhirnya Vladimir Kosmo Zworykin (1889-1982) dan Philo T. Farnsworth (1906-1971) berhasil dengan penemuan dan pengembangan TV elektronik. Dengan biaya yang murah dan hasilnya berjalan dengan baik, maka orang-orang pada saat itu berangsur-angsur mulai meninggalkan tv mekanik dan menggantinya dengan tv elektronik.

Vladimir Zworykin, yang merupakan salah satu dari beberapa pakar pada masa itu, mendapat bantuan dari David Sarnoff (1891-1971), Senior Vice President dari RCA (Radio Corporation of America). Sarnoff sudah banyak mencurahkan perhatian pada perkembangan TV mekanik, dan meramalkan TV elektronik akan mempunyai masa depan yang lebih menjanjikan dari segi komersial yang jauh lebih baik. Selain itu, Philo Farnsworth juga berhasil mendapatkan sponsor untuk mendukung idenya dan ikut berkompetisi dengan Vladimir.

Adapun beberapa penenemu yang secara tidak langsung memiliki peran dan andil besar dalam perkembangan televisi antara lain :

  • 1876 – George Carey menciptakan selenium camera yang digambarkan dapat membuat seseorang melihat gelombang listrik. Belakangan, Eugen Goldstein menyebut tembakan gelombang sinar dalam tabung hampa itu dinamakan sebagai sinar katoda.
  •  1884 – Paul Nipkov, Ilmuwan Jerman, berhasil mengirim gambar elektronik menggunakan kepingan logam yang disebut teleskop elektrik dengan resolusi 18 garis.
  •  1888 – Freidrich Reinitzeer, ahli botani Austria, menemukan cairan kristal (liquid crystals), yang kelak menjadi bahan baku pembuatan LCD. Namun LCD baru dikembangkan sebagai layar 60 tahun kemudian.
  •  1897 – Tabung Sinar Katoda (CRT) pertama diciptakan ilmuwan Jerman, Karl Ferdinand Braun. Ia membuat CRT dengan layar berpendar bila terkena sinar. Inilah yang menjadi dassar televisi layar tabung.
  •  1900 – Istilah Televisi pertama kali dikemukakan Constatin Perskyl dari Rusia pada acara International Congress of Electricity yang pertama dalam Pameran Teknologi Dunia di Paris.
  • 1907 – Campbell Swinton dan Boris Rosing dalam percobaan terpisah menggunakan sinar katoda untuk mengirim gambar.
  • 1927 – Philo T Farnsworth ilmuwan asal Utah, Amerika Serikat mengembangkan televisi modern pertama saat berusia 21 tahun. Gagasannya tentang image dissector tube menjadi dasar kerja televisi.
  • 1929 – Vladimir Zworykin dari Rusia menyempurnakan tabung katoda yang dinamakan kinescope. Temuannya mengembangkan teknologi yang dimiliki CRT.
  • 1940 – Peter Goldmark menciptakan televisi warna dengan resolusi mencapai 343 garis.
  • 1958 – Sebuah karya tulis ilmiah pertama tentang LCD sebagai tampilan dikemukakan Dr. Glenn Brown.
  • 1964 – Prototipe sel tunggal display Televisi Plasma pertamakali diciptakan Donald Bitzer dan Gene Slottow. Langkah ini dilanjutkan Larry Weber.
  • 1967 – James Fergason menemukan teknik twisted nematic, layar LCD yang lebih praktis.
  • 1968 – Layar LCD pertama kali diperkenalkan lembaga RCA yang dipimpin George Heilmeier.
  • 1975 – Larry Weber dari Universitas Illionis mulai merancang layar plasma berwarna.
  • 1979 – Para Ilmuwan dari perusahaan Kodak berhasil menciptakan tampilan jenis baru organic light emitting diode (OLED). Sejak itu, mereka terus mengembangkan jenis televisi OLED. Sementara itu, Walter Spear dan Peter Le Comber membuat display warna LCD dari bahan thin film transfer yang ringan.
  • 1981 – Stasiun televisi Jepang, NHK, mendemonstrasikan teknologi HDTV dengan resolusi mencapai 1.125 garis.
  • 1987 – Kodak mematenkan temuan OLED sebagai peralatan display pertama kali.
  • 1995 – Setelah puluhan tahun melakukan penelitian, akhirnya proyek layar plasma Larry Weber selesai. Ia berhasil menciptakan layar plasma yang lebih stabil dan cemerlang. Larry Weber kemudian megadakan riset dengan investasi senilai 26 juta dolar Amerika Serikat dari perusahaan Matsushita.
  • Dekade 2000- Masing masing jenis teknologi layar semakin disempurnakan. Baik LCD, Plasma maupun CRT terus mengeluarkan produk terakhir yang lebih sempurna dari sebelumnya.
PENGERTIAN TELEVISI (TV ) MEKANIK
TV Mekanik scan televisi adalah sistem televisi yang mengandalkan perangkat pemindaian mekanik, seperti sebuah disk yang berputar dengan lubang di dalamnya atau cermin berputar, untuk memindai adegan dan menghasilkan sinyal dan alat serupa pada penerima untuk menampilkan gambar. Hal ini kontras dengan teknologi modern televisi, yang menggunakan metode pemindaian elektronik, misalnya sinar elektron Tabung sinar katoda (CRT) televisi, dan LCD menampilkan, untuk membuat dan menampilkan gambar.

TELEVISI ELEKTRONIK
Baik Farnsworth, maupun Zworykin, bekerja terpisah, dan keduanya telah berhasil dalam kemajuan dalam perkembangan TV secara komersial dengan biaya yang sangat terjangkau. Di tahun 1935, keduanya mulai memancarkan siaran dengan menggunakan sistem yang sepenuhnya elektronik. Kompetitor utama mereka Baird Television, yang sudah lebih awal melakukan siaran sejak 1928, dengan menggunakan sistem mekanik seluruhnya. Saat itu hanya sedikit yang memiliki televisi ( TV ), pada umumnya dengan kualitas seadanya.

Pesawat televisi yang bersifat komersial untuk kali pertama dibuat oleh perusahaan Telefunken (jerman yang menggunakan CRT atau Carthode Ray Tube pada tahun 1934. Teknologi CRT ini sampai sekarang masih digunakan. memakai LCR atau Liquid Cyrstal Display sehingga televisi menjadi jauh lebihh ramping. Televisi yang menggunakan LCD dikenal sebagai televisi layar datar.

TV RCA, Tipe TT5 1939, RCA dan Zworykin siap untuk program reguler televisinya, dengan mendemonstrasikan secara besar-besaran pada World Fair di New York. Antusias masyarakat yang begitu besar terhadap sistem elektronik tersebut, menyebabkan the National Television Standards Committee [NTSC], 1941, memutuskan sudah saatnya untuk menstandarisasikan sistem transmisi siaran televisi di Amerika. Lima bulan kemudian, seluruh stasiun televisi Amerika yang berjumlah 22 buah itu, sudah mengkonversikan sistemnya kedalam standard elektronik baru.

Pada tahun-tahun pertama, ketika sedang resesi ekonomi dunia melanda, harga persatu set televisi sangatlah mahal. Hingga kemudian harganya mulai turun, saat itu Amerika terlibat perang dunia ke dua. Setelah perang dunia ke dua usai, televisi masuk dalam era emasnya. Sayangnya pada masa itu semua orang hanya dapat menyaksikannya dalam format warna hitam putih.

TELEVISI BERWARNA
Pada tahun 1939 televisi berwarna mulai ditunjukkan dalam suatu pameran radio international di Berlin. Pada tahun 1944 john Logie Baird berhasil membuat penampil televisi elektronik yang berwarna. Sistemnya menggunakan 600 baris. Perlu diketahui, saat ini teknologi yang disebut HDTV atau high definition television menggunakan 720 atau 1080 baris sehingga menghasilkan tampilan gambar yang lebih halus.

Produsen Televisi CBS sudah lebih dahulu membangun sistem warnanya beberapa tahun sebelum rivalnya RCA. Tetapi sistem mereka tidak kompatibel dengan kebanyakan TV hitam putih diseluruh negara. CBS yang sudah mengeluarkan banyak sekali biaya untuk sistem warna mereka harus menyadari kenyataan bahwa pekerjaan mereka berakhir sia-sia. Belajar dari pengalaman CBS, RCA mulai membangun sistem warna menurut formatnya sendiri. Mereka dengan cepat membuat sistem warna yang mampu untuk diterima pada sistem warna maupun hitam putih. Setelah RCA memperlihatkan kemampuan sistem mereka, format NTSC kemudian dijadikan acuan standart untuk siaran komersial pada tahun 1953.

Seiring dengan berjalannya waktu serta perkembangan teknologi, televisi dari waktu ke waktu mulai banyak perbaikan dan penambahan dari sisi teknologinya. Untuk waktu kedepan televisi perlahan mulai meninggalkan teknologi analog dan menginjak ke era yang disebut televisi digital dengan kemampuan dan kualitas yang lebih baik dari generasi sebelumnya yang lazim disebut dengan teknologi IPTV [Internet Protocol Television].

Perkembangan Teknologi Televisi dari CRT, Plasma, LCD, LED dan OLED. Dimulai dari televisi tabung cathode ray tube dengan layar cembung, dari hitam putih, lalu berwarna, berikutnya muncul liquid crystal display, Plasma diperkenalkan dipasaran, LED hadir lebih hemat dan terakhir organic LED yang “ciamik”, demikianlah sejarah perkembangan televisi dan perkembangannya hingga saat ini yang kita nikmati.

disadur dari berbagai sumber
referensi
https://misteridigital.wordpress.com/2007/09/24/sejarah-televisi/
https://kisahpenemu.wordpress.com/2010/02/19/kisah-penemuan-televisi/

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel