MANAJEMEN ANTISIPASI PROBLEM CASH FLOW PADA PERUSAHAAN

manajemen antisipasi problem cash flow
Cash flow atau arus dana bisa disebut sebagai bensin bagi perusahaan, perusahaan tidak dapat beroprasi dengan baik apabila menghabiskan dana tersebut lebih cepat dibandingkan mendapatkannya. Diperlukan cara mengatasi kondisi tersebut dengan menerapkan manajemen antisipasi problem cash flow, jika perusahaan yang mengalami kejadian seperti tersebut diatas yang disebut sebagai "burning cash" karena telah menghamburkan uang perusahaan, akibat dari lebih besar pasak daripada tiang sebab pengeluaran lebih besar dibandingkan pemasukannya maka akan ada masalah dikemudian hari.

Perusahaan yang laba bersihnya positif belum tentu cash flow-nya juga positif, pendapatan akan dicatat apabila telah terjadi penjualan, namun apa bila pembayarannya secara kredit atau mundur maka tidak ada cash masuk. Maka penjualan akan tercatat sebagai piutang, sementara itu yang dapat mendeteksi terjadinya "cash burning" adalah posisi modal kerja atau working capital. Modal kerja adalah selisih antara current asset dengan current liabilities. Idealnya perusahaan memiliki modal kerja positif yang mampu memberikan idikasi perusahaan itu mampu untuk memenuhi seluruh kewajiban jangka pendeknya. Sementara itu perusahaan yamg memiliki modal negatif akan berusaha guna mencari dana segar dalam upaya memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya. Maka sumber dana yang paling tepat untuk digunakan adalah operating cash flow atau yang disebut pendapatan. Jika hal ini terus dibiarkan maka keseimbangan perusahaan tidak akan berlangsung lama.

Modal kerja positif maka cash flow juga akan positif
Kondisi perusahaan seperti ini maka kemunkinan kecil untuk melakukan "cash burning". Modal kerja dari current assets seperti uang tunai yang ada direkening perusahaan mampu dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya, terlebih jika didukung oleh cash flow positif dari operation cash flow atau pendapatan maka kondisi perusahaan akan semakin sehat dikarenakan mendapatkan dana segar baru dan kondisi keuangan tersebut sangatlah ideal.

Modal kerja positif sementara cash flow negatif
Jika keadaan perusahaan seperti ini, walaupun masih memiliki modal kerja yang memadai dan mampu untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Namun harus berhati-hati dan cermat karena kondisi cash flow negatif ini perlahan-lahan dan pasti akan menggerus kas perusahaan bahkan berpotensi negatif dan kemungkinan menjadi bom waktu sangatlah besar. Apabila tidak langsung mengambil tindakan konkrit dan nyata dalam mengambil langkah-langkah strategis dari manajemen maka kelangsungan perusahaan akan terancam eksistensinya.

Modal kerja negatif dan cash flow negatif
Bagi perusahaan yang berada dalam kondisi demikian maka harus segera memberikan sinyal alarm bagi para investornya, karena perusahaan harus sesegera mungkin mendapatkan dana segar serta manajemen harus segera melakukan evaluasi, bahkan bila perlu melakukan restruturisasi perusahaan. Pada kondisi tersebut juga perlu dilakukannya penundaan pembayaran hutang patut dilakukan hal itu untuk membantu beban cash flow perusahaan. Memacu pemasukan piutang serta menghindari keterlambatan pembayaran perlu dioptimalkan. Bahkan hal terburuk yang diambil demi menyelamatkan kelangsungan perusahaan dalam mengurangi beban cash flow adalah merumahkan pekerja hal itu demi menjaga kapal agar tidak tenggelam.

Modal kerja positif dan cash flow positif
Patut untuk diacungkan jempol bagi perusahaan yang berada pada kondisi seperti ini karena telah menerapkan manajemen yang baik dalam mengantisipasi problem cash flow pada perusahaannya. Pada umumnya perusahaan yang berhasil membalikan kondisi keuangannya, perusahaan tersebut telah melewati masa sulit. Cash flow positif akan menjadi sumber energi bagi operasional perusahaan. 

disadur dari majalah eksekutif 01/2012

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel