MOTHER THERESA
3/21/2014
Salah satu pesan Gusdur untuk berbuat baik pada siapapun tidak penting menanyakan apa agama atau sukumu, kalau kamu bisa melakukan sesuatu yang baik untuk semua orang, orang tidak akan pernah bertanya apa agamamu. Untaian indah kalimat diatas sarat makna perlu diaplikasikan dalam kehidupan, manusia adalah mahluk sosial dimana keberadaannya akan tidak lepas dari lingkungan sosial yang beragam. Adapun keberagaman tersebut akan memperindah jalinan persaudaraan antar sesama manusia tanpa harus melihat ras, agama dan kelompok tertentu. Hidup hanya sekali manfaatkanlah dengan hal-hal yang positif, baik buruknya kita bukan kita yang menilai tapi orang lain. Seperti pepatah gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan amal perbuatan. Siapapun yang berbuat baik didasari keikhlasan dan nurani yang bersih apapun itu agama, ras, dan golongan patut untuk diapresiasi. Kisah Mother Theresa Sungguh luar biasa patut kita teladani dan kita tiru dalam menapaki hidup didunia yang fana ini.
Mereka yang miskin secara materi bisa menjadi orang yang indah.
Pada suatu petang kami pergi keluar, dan memungut empat orang dari
jalan dan salah satu dari mereka ada dalam kondisi yang sangat buruk.
Saya memberitahu para suster : “Kalian merawat yang tiga; saya akan
merawat orang itu yang kelihatan paling buruk.”
” We can do no great things, only small things with great love. ” Mother Theresa
Kita mungkin tidak bisa melakukan hal besar, Tapi kita bisa melakukan hal kecil dengan Cinta yang Besar.
Kisah Mother Theresa sebelum meninggal :
” Kalau saya memungut seseorang yang lapar dari jalan, saya beri
dia sepiring nasi, sepotong roti. Tetapi seseorang yang hatinya
tertutup, yang merasa tidak dibutuhkan, tidak dikasihi, dalam
ketakutan, seseorang yang telah dibuang dari masyarakat - kemiskinan
spiritual seperti itu jauh lebih sulit untuk diatasi.”
” Kalau saya memungut seseorang yang lapar dari jalan, saya beri
dia sepiring nasi, sepotong roti. Tetapi seseorang yang hatinya
tertutup, yang merasa tidak dibutuhkan, tidak dikasihi, dalam
ketakutan, seseorang yang telah dibuang dari masyarakat - kemiskinan
spiritual seperti itu jauh lebih sulit untuk diatasi.”
Mereka yang miskin secara materi bisa menjadi orang yang indah.
Pada suatu petang kami pergi keluar, dan memungut empat orang dari
jalan dan salah satu dari mereka ada dalam kondisi yang sangat buruk.
Saya memberitahu para suster : “Kalian merawat yang tiga; saya akan
merawat orang itu yang kelihatan paling buruk.”
Maka saya melakukan untuk dia segala sesuatu yang dapat dilakukan,
dengan kasih tentunya. Saya taruh dia di tempat tidur dan ia memegang
tangan saya sementara ia hanya mengatakan satu kata : ” Terima kasih “,
lalu ia meninggal.
dengan kasih tentunya. Saya taruh dia di tempat tidur dan ia memegang
tangan saya sementara ia hanya mengatakan satu kata : ” Terima kasih “,
lalu ia meninggal.
Saya tidak bisa tidak, harus memeriksa hati nurani saya sendiri.
Dan saya bertanya : ” Apa yang akan saya katakan, seandainya saya
menjadi dia ?” dan jawaban saya sederhana sekali. Saya mungkin berusaha
mencari sedikit perhatian untuk diriku sendiri. Mungkin saya berkata :
” Saya lapar, saya hampir mati, saya kedinginan, saya kesakitan, atau
lainnya”.
Dan saya bertanya : ” Apa yang akan saya katakan, seandainya saya
menjadi dia ?” dan jawaban saya sederhana sekali. Saya mungkin berusaha
mencari sedikit perhatian untuk diriku sendiri. Mungkin saya berkata :
” Saya lapar, saya hampir mati, saya kedinginan, saya kesakitan, atau
lainnya”.
Tetapi ia memberi saya jauh lebih banyak, ia memberi saya
ucapan syukur atas dasar kasih. Dan ia meninggal dengan senyum di wajahnya.
Lalu ada seorang laki -laki yang kami pungut dari selokan, sebagian
badannya sudah dimakan ulat, dan setelah kami bawa dia ke rumah
perawatan ia hanya berkata : “Saya telah hidup seperti hewan di jalan,
tetapi saya akan mati seperti malaikat, dikasihi dan dipedulikan.”
Lalu, setelah kami selesai membuang semua ulat dari tubuhnya, yang
ia katakan dengan senyum ialah : ” Ibu, saya akan pulang kepada Tuhan”
lalu ia meninggal.
ucapan syukur atas dasar kasih. Dan ia meninggal dengan senyum di wajahnya.
Lalu ada seorang laki -laki yang kami pungut dari selokan, sebagian
badannya sudah dimakan ulat, dan setelah kami bawa dia ke rumah
perawatan ia hanya berkata : “Saya telah hidup seperti hewan di jalan,
tetapi saya akan mati seperti malaikat, dikasihi dan dipedulikan.”
Lalu, setelah kami selesai membuang semua ulat dari tubuhnya, yang
ia katakan dengan senyum ialah : ” Ibu, saya akan pulang kepada Tuhan”
lalu ia meninggal.
Begitu indah melihat orang yang dengan jiwa besar tidak mempersalahkan
siapapun, tidak membandingkan dirinya dengan orang lain.
Seperti malaikat, inilah jiwa yang besar dari orang-orang yang kaya
secara rohani sedangkan miskin secara materi.
siapapun, tidak membandingkan dirinya dengan orang lain.
Seperti malaikat, inilah jiwa yang besar dari orang-orang yang kaya
secara rohani sedangkan miskin secara materi.
* Hidup adalah kesempatan, gunakan itu.
* Hidup adalah keindahan, kagumi itu.
* Hidup adalah mimpi, wujudkan itu.
* Hidup adalah tantangan, hadapi itu.
* Hidup adalah kewajiban, penuhi itu.
* Hidup adalah mahal, jaga itu.
* Hidup adalah kekayaan, simpan itu.
* Hidup adalah kasih, nikmati itu.
* Hidup adalah janji, genapi itu.
* Hidup adalah kesusahan, atasi itu.
* Hidup adalah nyanyian, nyanyikan itu.
* Hidup adalah perjuangan, perjuangkanlah itu
* Hidup adalah tragedi, hadapi itu.
* Hidup adalah petualangan, lewati itu.
* Hidup adalah keberuntungan, laksanakan itu.
* Hidup adalah terlalu berharga, jangan rusakkan itu.
* Hidup adalah hidup, berjuanglah untuk itu.
* Hidup adalah keindahan, kagumi itu.
* Hidup adalah mimpi, wujudkan itu.
* Hidup adalah tantangan, hadapi itu.
* Hidup adalah kewajiban, penuhi itu.
* Hidup adalah mahal, jaga itu.
* Hidup adalah kekayaan, simpan itu.
* Hidup adalah kasih, nikmati itu.
* Hidup adalah janji, genapi itu.
* Hidup adalah kesusahan, atasi itu.
* Hidup adalah nyanyian, nyanyikan itu.
* Hidup adalah perjuangan, perjuangkanlah itu
* Hidup adalah tragedi, hadapi itu.
* Hidup adalah petualangan, lewati itu.
* Hidup adalah keberuntungan, laksanakan itu.
* Hidup adalah terlalu berharga, jangan rusakkan itu.
* Hidup adalah hidup, berjuanglah untuk itu.
” We can do no great things, only small things with great love. ”
berbagai sumber