MEMBANGUN KEBIASAAN-KEBIASAAN POSITIF MEMBENTUK KEPRIBADIAN
11/17/2013
Membangun sebuah kebiasaan bisa menjadi terasa berat untuk dilakukan terlebih kebiasan dalam hal kebaikan, berbanding terbalik dengan kebiasaan buruk tak memerlukan waktu lama untuk menyesuaikan diri dalam kondisi tersebut. Kebiasaan bisa terbentuk dengan sedikit paksaan yang bersumber dari tekanan lingkungan ataupun dorongan yang ada pada dirinya sendiri untuk melakukannya. Kebiasaanpun akan terbangun secara otomatis secara tanpa disadari disini kebiasan-kebiasaan yang terbangun baik kebiasaan positif maupun kebiasaan negatif akan mebentuk kepribiadian kemudian hari. Bagi kebanyakan orang, dibutuhkan sekitar empat minggu untuk perilaku baru untuk membangun kebiasaan, termasuk membangun kebiasaan positif. Ada juga yang memerlukan 21 hari atau 40 hari, tergantung bagaimana kondisi hatinya.
Berikut ini kebiasaan positif yang akan membentuk kepribadian yang tangguh dalam kondisi apapun, sejatinya yang memotivasi dalam hal apapun adalah ada pada dalam diri sendiri dalam menghadapi dan mengatasinya.
Bagi kebanyakan orang,
dibutuhkan sekitar empat minggu untuk perilaku baru untuk membangun
kebiasaan, termasuk membangun kebiasaan positif. Ada juga yang
memerlukan 21 hari atau 40 hari, tergantung bagaimana kondisi hatinya.
Sumber: http://www.motivasi-islami.com/membangun-kebiasaan-positif/
Sumber: http://www.motivasi-islami.com/membangun-kebiasaan-positif/
Bagi kebanyakan orang,
dibutuhkan sekitar empat minggu untuk perilaku baru untuk membangun
kebiasaan, termasuk membangun kebiasaan positif. Ada juga yang
memerlukan 21 hari atau 40 hari, tergantung bagaimana kondisi hatinya.
Sumber: http://www.motivasi-islami.com/membangun-kebiasaan-positif/
Sumber: http://www.motivasi-islami.com/membangun-kebiasaan-positif/
1. Kebiasaan mengucap syukur
Ini adalah kebiasaan istimewa yang bisa mengubah hidup selalu menjadi
lebih baik. Bahkan agama mendorong kita bersyukur tidak saja untuk
hal-hal yang baik, tapi juga dalam kesussahan dan hari-hari yang buruk.
Ada rahasia besar
di balik ucapan syukur yang sudah terbukti sepanjang sejarah. Hellen
Keller yang buta dan tuli sejak usia dua tahun, telah menjadi orang yang
terkenal dan dikagumi di seluruh dunia. Salah satu ucapannya yang banyak
memotivasi orang adalah, “Aku bersyukur atas cacat-cacat ini, aku menemukan
diriku, pekerjaanku dan Tuhanku”. Memang sulit untuk bersyukur, namun
kita bisa belajar secara bertahap. Mulailah mensyukuri kehidupan,
mensyukuri berkat, kesehatan, keluarga, sahabat, dan sebagainya. Lama
kelamaan Anda bahkan bisa bersyukur atas kesusahan dan situasi yang
buruk.
2. Kebiasaan berpikir positif
Hidup kita dibentuk oleh apa yang paling sering kita pikirkan. Kalau
selalu berpikiran positif, kita cenderung menjadi pribadi yang yang
positif. Ciri-ciri dari pikiran yang positif selalu mengarah kepada
kebenaran, kebaikan, kasih sayang, harapan dan suka cita.
Sering-seringlah memantau apa yang sedang Anda pikirkan. Kalau Anda
terbenam dalam pikiran negatif, kendalikanlah segera ke arah yang
positif. Jadikanlah berpikir positif sebagai kebiasaan dan lihatlah
betapa banyak hal-hal positif sebagai kebiasaan dan lihatlah betapa
banyak hal-hal positif yang akan Anda alami.
3. Kebiasaan berempati
Kemampuan berhubungan dengan orang lain merupakan kelebihan yang dimiliki
oleh banyak orang sukses. Dan salah satu unsur penting dalam berhubungan
dengan orang lain adalah empati, kemampuan atau kepekaan untuk memandang
dari sudut pandang orang lain. Orang yang empati bahkan bisa merasakan
perasaan orang lain, mengerti keinginannya dan menangkap motif di balik
sikap orang lain. Ini berlawanan sekali dengan sikap egois, yang justru
menuntut diperhatikan dan dimengerti orang lain. Meskipun tidak semua
orang mudah berempati, namun kita bisa belajar dengan membiasakan diri
melakukan tindakan-tindakan yang empatik. Misalnya, jadilah pendengar
yang baik, belajarlah menempatkan diri pada posisi orang lain, belajarlah
melakukan apa yang Anda ingin orang lain lakukan kepada Anda, dan
sebagainya.
4. Kebiasaan mendahulukan yang penting
Pikirkanlah apa saja yang paling penting, dan dahulukanlah. Jangan
biarkan hidup Anda terjebak dalam hal-hal yang tidak penting sementara
hal-hal yang penting terabaikan. Mulailah memilah-milah mana yang penting
dan mana yg tidak, kebiasaan mendahulukan yang penting akan membuat hidup
Anda efektif dan produktif dan meningkatkan citra diri Anda secara
signifikan.
5. Kebiasaan bertindak
Bila Anda sudah mempunyai pengetahuan, sudah mempunyai tujuan yang hendak
dicapai dan sudah mempunyai kesadaran mengenai apa yang harus dilakukan,
maka langkah selanjutnya adalah bertindak. Biasakan untuk mengahargai
waktu, lawanlah rasa malas dengan bersikap aktif. Banyak orang yang gagal
dalam hidup karena hanya mempunyai impian dan hanya mempunyai tujuan tapi
tak mau melangkah.
6. Kebiasaan menabur benih
Prinsip tabur benih ini berlaku dalam kehidupan. Pada waktunya Anda akan
menuai yang Anda tabur. Bayangkanlah, betapa kayanya hidup Anda bila Anda
selalu menebar benih ‘kebaikan’. Tapi sebaliknya, betapa miskinnya Anda
bila rajin menabur keburukan.
7. Kebiasaan hidup jujur
Tanpa kejujuran, kita tidak bisa menjadi pribadi yang utuh, bahkan bisa
merusak harga diri dan masa depan Anda sendiri. Mulailah membiasakan diri
bersikap jujur, tidak saja kepada diri sendiri tapi juga terhadap orang
lain. Mulailah mengatakan kebenaran, meskipun mengandung resiko. Bila
Anda berbohong, kendalikanlah kebohongan Anda sedikit demi sedikit.
Siapa yang tak kenal dirinya maka diapun tak kenal akan Tuhannya disini bukan dalam bentuk artian harfiah semata tapi lebih mengutamakan kepada tak menengenal dirinya adalah saat melakukan keburukan pada orang lain dampaknya pun sama akan dirasakan pada dirinya sendiri sebelum menyentil seseorang cobalah sentil diri sendiri rasa sakitpun sama dirasakannya, Tuhan tak pernah tidur Dia selalu mengawasi apapun yang kita lakukan entah perbuatan baik maupun keburukan.
Menjadi pribadi yang bermanfaat bagi sesama akan seperti mutiara yang mahal harganya dan tak pernah tersesat dalam keramaian. Hidup adalah pilihan dan tidak sekedar filosofi belaka tapi diperlukan tindakan nyata dalam menjalaninya menjadi baik atau buruk semua kembali kepada pribadi yang mewarnai dan mengaplikasikan kehidupannya. Dari paparan diatas betapa pentingnya membiasakan hal-hal positif perlahan dan pasti dengan membangun kebiasaan-kebiasaan tersebut maka dengan demikian akan membentuk kepribadian, yang baik dimata masyarakat dan keluarga.
( dari berbagai sumber )