PENGERTIAN WIRASWASTA DAN WIRAUSAHA
9/27/2014
Sebelum mengupas bahasan pengertian perbedaan wiraswasta dan wirausaha perlu kita amati pertumbuhan dan perkembangan suatu bangsa tidak bergantung pada pertumbungan ekonomi atau kesetabilan politik, tetapi sebagian besar terletak pada kempuan dan kemauan serta semangat sumber daya manusia sebagai aset utama dan terbesar dalam mengembangkan potensi bangsa. Semua sadar siapapun yang hidup dimasa sekarang selalu menginginkan keheidupan yang lebih baik dari hari kemarin. Padahal kehidupan masa sekarang merupakan hari kemarin bagi mereka yang hidup dimasa yang akan datang. Keadaan masa depan tidak mudah diramal, tetapi dapat dipastikan bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan sumber penggerak utama pertumbuhan ekonomi dan kemajuan kehidupan masyarakat disebagian besar negara dunia. Iptek dan perkembangannya akan menghasilkan hal-hal yang baru dengan laju yang pesat, baik berupa barang atau jasa. Pengaruh tersebut akan mendunia, melewati batas negara yang meliputi berbagai segi kehidupan. Dalam bidang ekonomi, pasar semakin terbuka dan bebas menyebabkan arus barang dan jasa serta tenaga kerja akan melintas batas negara tanpa hambatan. Keadan ini merupakan tantangan sekaligus pelung bagi pertumbuhan bagi suatu negara. Uraian diatas sekedar menunjukan betapa besar tantangan yang harus dihadapi sekarang dan masa depan, serta betapa pentingnya peran pendidikan.
Semakin maju suatu negara dan semakin banyak orang yang terdidik, dunia wirausaha semakin dirasa penting. Hal ini karena pembangunan akan lebih mantap jika ditunjang oleh wirausahawan yang handal. Wirausaha merupakan petensi pembangunan, baik dalam jumlah maupun dalam mutu wirausaha tersebut.
Arti makna wirausaha yang terjadi adalah tumpang tindih dengan wiraswasta, bahkan dalam berbagai literatur, pengertian wiraswasta sama dengan wirausaha. Demikian pula penggunaan istilah wirausaha sama dengan wiraswasta. wiraswasta menurut ( taufiK rashid, 1981 ) wiraswasta berasal dari bahasa sansakerta terdiri dari tiga kata wira swa dan sta. Wira adalah manusia unggul, teladan, berbudi luhur, berjiwa besar, berani untuk menjadi pahlawan kemajuan dan memiliki keagungan watak, sementara swa artinya sediri sedangkan sta berarti berdiri. Seseorang wiraswasta adalah yang memiliki pribadi hebat, produktif, aktif, kreatif, melaksanakan kegiatan perencanaan bermula dari ide sendiri, kemudian mengembangkan kegiatan dengan menggunakan tenaga orang lain dan selalu berpegang pada nilai-nilai kedisiplinan serta kejujuran yang tinggi.
Sementara itu untuk menjadi seorang wiraswasta dengan memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Prilakunya terpuji, disiplin, jujur dan tekun.
2. Berani menanggung resiko dengan penuh perhitungan yang matang.
3. Mempuyani daya kreasi, motivasi, dan imajinasi.
4. Hidup efisien, tidak boros, tidak pamer kekayaan ( demonstration effect)
5. Mampu menarik orang lain, karyawan untuk bekerjasama.
6. Mampu menganalisis, melihat peluang.
Wirausaha adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.
Kewirausahaan memiliki arti yang berbeda-beda antar para ahli atau sumber acuan karena berbeda-beda titik berat dan penekanannya. Richard Cantillon (1775), misalnya, mendefinisikan kewirausahaan sebagai bekerja sendiri (self-employment). Seorang wirausahawan membeli barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya pada masa yang akan datang dengan harga tidak menentu. Jadi definisi ini lebih menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi risiko atau ketidakpastian. Berbeda dengan para ahli lainnya, menurut Penrose (1963) kegiatan kewirausahaan mencakup indentfikasi peluang-peluang di dalam sistem ekonomi sedangkan menurut Harvey Leibenstein (1968, 1979) kewirausahaan mencakup kegiatan yang dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya dan menurut Peter Drucker, kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan.Muncul pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur) mempunyai cara berpikir yang berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan nilai nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia unggul baik sebagai wirausaha maupun wiraswasta.
sumber
buku kewirausahaan ( Dr. H. A. Rusdiana, Drs., MM )
wikipedia
Semakin maju suatu negara dan semakin banyak orang yang terdidik, dunia wirausaha semakin dirasa penting. Hal ini karena pembangunan akan lebih mantap jika ditunjang oleh wirausahawan yang handal. Wirausaha merupakan petensi pembangunan, baik dalam jumlah maupun dalam mutu wirausaha tersebut.
Arti makna wirausaha yang terjadi adalah tumpang tindih dengan wiraswasta, bahkan dalam berbagai literatur, pengertian wiraswasta sama dengan wirausaha. Demikian pula penggunaan istilah wirausaha sama dengan wiraswasta. wiraswasta menurut ( taufiK rashid, 1981 ) wiraswasta berasal dari bahasa sansakerta terdiri dari tiga kata wira swa dan sta. Wira adalah manusia unggul, teladan, berbudi luhur, berjiwa besar, berani untuk menjadi pahlawan kemajuan dan memiliki keagungan watak, sementara swa artinya sediri sedangkan sta berarti berdiri. Seseorang wiraswasta adalah yang memiliki pribadi hebat, produktif, aktif, kreatif, melaksanakan kegiatan perencanaan bermula dari ide sendiri, kemudian mengembangkan kegiatan dengan menggunakan tenaga orang lain dan selalu berpegang pada nilai-nilai kedisiplinan serta kejujuran yang tinggi.
Sementara itu untuk menjadi seorang wiraswasta dengan memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Prilakunya terpuji, disiplin, jujur dan tekun.
2. Berani menanggung resiko dengan penuh perhitungan yang matang.
3. Mempuyani daya kreasi, motivasi, dan imajinasi.
4. Hidup efisien, tidak boros, tidak pamer kekayaan ( demonstration effect)
5. Mampu menarik orang lain, karyawan untuk bekerjasama.
6. Mampu menganalisis, melihat peluang.
Wirausaha adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.
Kewirausahaan memiliki arti yang berbeda-beda antar para ahli atau sumber acuan karena berbeda-beda titik berat dan penekanannya. Richard Cantillon (1775), misalnya, mendefinisikan kewirausahaan sebagai bekerja sendiri (self-employment). Seorang wirausahawan membeli barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya pada masa yang akan datang dengan harga tidak menentu. Jadi definisi ini lebih menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi risiko atau ketidakpastian. Berbeda dengan para ahli lainnya, menurut Penrose (1963) kegiatan kewirausahaan mencakup indentfikasi peluang-peluang di dalam sistem ekonomi sedangkan menurut Harvey Leibenstein (1968, 1979) kewirausahaan mencakup kegiatan yang dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya dan menurut Peter Drucker, kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan.Muncul pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur) mempunyai cara berpikir yang berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan nilai nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia unggul baik sebagai wirausaha maupun wiraswasta.
sumber
buku kewirausahaan ( Dr. H. A. Rusdiana, Drs., MM )
wikipedia