MEMPERMUDAH DIRI UNTUK DISAYANGI SESAMA
6/29/2013
Setiap manusia itu unik. Namun dalam hidup bermasyarakat dan secara otomatis menjadi warga dunia, ada hukum universal yang berlaku dimana saja, tanpa memandang usia, agama, status sosial, tingkat pendidikan, maupun gender. Hukum itu secara bebas diterjemahkan …” perlakukan sesama sebagaimana kita ingin diperlakukan”.
Mengapa ada orang orang tertentu dengan lebih mudah mendapatkan apa yang mereka inginkan dan cepat mendapatkan apa yang mereka kehendaki ?. Jawabannya sederhana…: Karena mereka memahami cara meminta dan bertanya dengan sopan. Mereka peduli dengan perasaan orang lain, dan bukan semata mata mementingkan diri sendiri dalam bertindak.
Mungkin ada pembaca akan sinis mengatakan, “ah itu khan bisa berpura pura saja .” Saya katakan dengan tegas bahwa ketulusan tidak dapat dipalsukan. Sebodoh bodohnya manusia, ketulusan bisa dirasakan lewat hati nurani dan kepekaan. Barangkali satu atau dua kali saja kita bisa berpura pura baik, tapi kita tidak mungkin bisa berakting terus menerus dan berharap orang lain akan terus tertipu dengan kepalsuan. Well… jangan over Pe-de dan GR sendiri, karena manusia tidaklah bodoh.
Berdasarkan pengalaman pribadi selama bertahun tahun, pada akhirnya saya bahagia sekali bisa membagi ini dengan para pembaca. Kunci untuk disayangi sesama sebenarnya sudah ada pada diri kita sendiri, namun sering kita tidak menyadari dan bingung ketika menemui kebuntuan. Pada dasarnya dalam keunikan masing masing manusia, kita tetaplah memiliki kesamaan yang mendasar, tanpa membedakan di benua mana kita tinggal. Setiap orang ingin dihargai, semua manusia mencari kepedulian dan ingin diterima.
Hal hal yang saya tulis dibawah ini hanya sebagian kecil sebagai permulaan bagi pembaca sebagai bahan refleksi. Apakah kita selama ini sudah mempermudah diri kita sendiri untuk disayangi sesama dan disukai dimanapun kita berada ?. Percayalah, tidak seorangpun bebas dari kesulitan dan masalah hidup. Tapi alangkah bodohnya mempersulit hidup sendiri dan menambah masalah lewat perilaku sendiri yang membuat kita sulit disayangi sesama.
Beberapa hal sederhana yang bisa kita lakukan untuk memudahkan agar kita gampang disayangi dan ditolong orang lain :
1. Meminta Dengan Sopan Dan Penuh Hormat.
Tidak peduli apakah itu sesama yang status sosialnya berada pada level lebih dibawah, kita tidak akan rugi ketika meminta bantuan atau berbicara dengan sopan kepada siapapun yang kita temui.
Manusia pada dasarnya ingin diperlakukan dengan hormat. Apalagi ketika kita memerlukan pertolongan orang lain, rumus dasarnya hanya satu : Mintalah dengan baik. Ask nicely. Tidak ada salahnya menyelipkan kata kata : Bisakah anda menolong… , please…., terima kasih banyak atas bantuannya…., atau maaf saya merepotkan….
Orang senang menolong mereka yang tidak sombong dan sok tahu. Lagipula menurut hemat saya memang tidak ada yang perlu disombongkan, karena bagaimanapun sebagai manusia kita tidak dapat hidup sendirian tanpa membutuhkan orang lain.
2. Menunjukkan Sikap Yang Antusias Dan Bersemangat.
Kalau untuk soal ini, kita memang harus banyak belajar dari bule, yang bisa dengan mudah mengatakan...”wow, this is amazing.. it’s cool.. very nice… Wonderful… bla ..bla..bla..
Siapapun itu, akan lebih bersemangat dan bahagia menunjukkan atau memberi tahu sesuatu kepada mereka yang bersikap positif dan menghargai kebudayaan atau kebiasaan orang lain.
Bayangkan betapa lelahnya melakukan sesuatu kepada orang yang tanpa ekspresi dan seperti berada di planet lain, berwajah datar dan menunjukkan sikap tidak tertarik. Life is interesting and many things are waiting to be discovered. So, be interested!.
3. Bersikap Ramah Dan Suka Menolong.
Percayalah, ada kebahagiaan tersendiri ketika kita bisa membantu orang lain. Tidak selalu bantuan itu dinilai lewat materi, namun sikap yang ramah bahkan kata kata yang menenangkan, sungguh dapat membuat orang lain merasa nyaman berada di dekat kita.
Ingat bahwa dunia ini berputar. Hari ini kita menolong orang lain, besok mungkin kita yang membutuhkan pertolongannya. Ada banyak cara yang kelihatan sepele namun membawa dampak yang besar bagi orang lain. Misalnya saja kita dengan ramah dan bersahabat menyapa karyawan baru di kantor yang masih kebingungan dan kaku dengan suasana baru. Anda mungkin tidak mengingat hal hal kecil seperti ini, tapi bagi orang yang sedang kebingungan dan tidak nyaman, kata kata yang ramah dan penuh kepedulian akan membekas dan tidak dilupakan.
It never hurts to smile and be nice. Bahkan ketika kita tidak bisa menolong, kita tetap dapat tersenyum dan memberi informasi yang mungkin berguna kemana orang tersebut bisa bertanya.
4. Persiapkan Diri Dengan Baik, Namun Turunkan Ekpektasi.
Manusia sering kecewa karena harapan tidak sesuai dengan kenyataan. Well..welcome to the world!. Inilah dunia nyata. Jauh lebih mudah menjadi orang yang tidak terlalu banyak berharap kepada orang lain. Jangan terlalu muluk dalam berharap sehingga kekecewaan kita malah menutupi apa yang masih bisa dinikmati.
Do more, expect less. Ketika orang lain merasa tidak dituntut, mereka justru akan lebih bersemangat memberi dan berusaha menyenangkan kita, karena merasa bahwa kita mensyukuri apa yang sudah diberikan tanpa menuntut terlalu tinggi.
5. Bersikap Fleksibel Dan Memiliki Empati .
Hidup harus memiliki prinsip yang jelas kalau tidak mau dijadikan karpet dan diinjak injak orang lain. Fleksibel dalam bersikap artinya ketika itu tidak menyangkut hal hal yang prinsip, maka sikapilah dengan santai dan mencoba bersikap positif menghadapi kenyataan yang mungkin beda dengan ekspektasi awal kita. Belum tentu juga tidak lebih baik.
Pepatah kuno “tak ada rotan akarpun jadi” sebenarnya membuka peluang bagi diri kita untuk menikmati hal hal baru dalam hidup ini. Kehabisan nasi ketika piknik ? Daripada marah marah lebih baik minta direbuskan ubi. Pesawat terlambat ? Well.. there’s nothing you can do… lebih baik membaca atau pijat refleksi sambil menyeruput secangkir kopi hangat atau teh herbal kesukaan anda. Marah dan kesalpun tidak membuat pesawat lebih cepat berangkat.
Atau akan lebih bermanfaat anda menulis surat complain secara resmi ketimbang marah marah dengan petugas yang memberi pengumuman.
Menjadi pribadi yang easy going bukan berarti “gampangan”, tapi dengan bersikap santai dan positif, kita membuka peluang dan memudahkan sesama untuk menyayangi dan menolong kita dengan lebih banyak cara, karena kita menunjukkan sikap menghargai dan membuat orang lain nyaman berada di dekat kita.
oleh : Ellen Maringka