MANUSIA BERJIWA BESAR LEBIH BANYAK MENDENGAR DARIPADA BERBICARA

manusia berjiwa besar
"Semakin besar orang yang bersangkutan, semakin cenderung ia mendorong anda untuk berbicara. Semakin kecil orang yang bersangkutan, semakin sering ia mengkhotbahi anda." ( David J. Schwartz )

Telinga adalah saluran untuk menerima informasi secara audio. Melalui telinga, anda mendengarkan banyak hal, baik hal yang sifatnya menyenangkan atau sebaliknya.

Gunakanlah secara selektif dalam menerima informasi, maka tutuplah telinga saat mendengar perkataan negatif serta bukalah saat mendapatkan informasi positif. Informasi ibarat bahan mentah yang dapat diubah menjadi kekuatan kreatif atau kekuatan destruktif.

Baca juga cara menjadi winner atau losser 
Pemimpin tak sekedar memimpin
Mendengar adalah seni dan tak semua orang paham akan hal ini serta diterapkan dalama hidup, Namun sesungguhnya kita bisa meresapinya dengan mudah.

Mulut, telinga dan seluruh anggota badan kita semua adalah sebuah anugrah dari Tuhan patut untuk disyukuri serta banyaknya rahasia, kita tidak pernah tau apa itu tujuanya kecuali Tuhan itu sendiri yang tahu.

Sebagai manusia hanya bisa menjalani apa yang menjadi takdir dariNya serta dibarengi dengan usaha-usaha dalam meraihnya apapun itu entah usaha yang bersifat negatif ataupun positif.

Manusia bijak adalah yang bisa menempatkan diri dimana waktu untuk mendengar dan berbicara, ataupun mendengarkan dengan seksama lalu memberikan tanggapan.

Manusia yang teralu cepat berkata terkadang cepat pula salah dalam menilai, melukai perasaan orang lain, menunjukan bahwa dirinya egois karena selalu ingin didengarkan.

Menurut David J. Schwartz


"kita tak belajar apapun dengan berbicara, tapi dengan bertanya dan mendengarkan kita dapat mempelajari banyak hal sekaligus.


Ada tiga tahap untuk meningkatkan kreativitas melalui sebuah pertanyaan maupun mendengarkan antara lain :


1. Dorong orang lain untuk berbicara.


    Melakukan hal demikian maka akan diperoleh dua kemenangan rangkap yaitu ; diperoleh bahan yang menghasilkan pikiran kreatif dan didapatkannya teman.

Dengan diperolehnya keuntungan tersebut diatas akan menjadi nilai tambah dimana orang lain akan menghargai kita karena diberikannya waktu untuk berbicara tanpa dicela sesuai dengan etika dalam komunikasi.

2. Uji pandangan kita dalam bentuk pertanyaan.

    Berikan kesempatan orang lain untuk membantu dalam memoles sebuah ide ataupun gagasan kita, serta lakukan pendekatan dengan mengajukan sebuah pertanyaan seperti

"bagaimana pendapat anda mengenai saran ini?" 


dengan demikian maka kesempatan orang lain untuk mengeluarkan ide dan gagasan segarpun mengalir dengan sendirinya tanpa adanya sebuah batasan-batasan yang menghalanginya, sebuah keuntungan besar dengan semakin kompleksnya gagasan-gagasan yang bermunculan jika disatukan dalam satu simpul maka hasil yang diperoleh jauh lebih baik.

3. Berkonsentrasilah pada yang dikatakan orang lain. 

    Mendengarkan bukan lebih dari sekedar menutup mulut dengan rapat, tetapi biarkan perkataan-perkatan tersebut menembus pikiran telaah dan maknai perkatanya, cegah keinginan mencela ataupun memotong setiap perkataan orang lain jika kita tak ingin direndahkan dan diremehkan orang lain.

Menjadi pribadi yang berjiwa besar yang mampu mendengar dibandingkan lebih banyak berbicara, maka siapapun bisa melakukannya anda, kita atau siapapun.

Hal ini juga akan berpengaruh pada orang lain akan membenci atau menyukai kehadiran kita, selebihnya kembali kepada pribadi itu sendiri ingin berubah atau tidak?

Disadur dari berbagai sumber
( 101 Tips kilat berfikir positif Yopi Jalu Paksi )


Berlangganan update artikel terbaru via email:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel